Senin, 27 September 2010

PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERILAKU KONSUMEN Dengan METODE DISKRIMINAN (kasus di PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo)

ABSTRAKSI

Suranto dan Anand Miftachur Riza
Lab. Statistika dan Penelitian Operasional Teknik Industri UMS


ABSTRAK
PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo merupakan sebuah usaha yang didirikan untuk
memberi kemudahan dan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan seharihari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku sering beli dan jarang beli
pada konsumen, mengetahui variabel bebas yang membedakan perilaku konsumen. Penelitian
ini melakukan pengujian dengan model diskriminan, mampu atau tidak melakukan klasifikasi
responden dengan tepat. Manfaat penelitian ini memberikan informasi tentang kebutuhan yang
diharapkan oleh konsumen, kepada PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo dalam mengambil
kebijakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga dapat memahami peluang
pemasaran yang efektif. Tahap awal penelitian adalah mengidentifikasi populasi dan sampel,
setelah itu dilakukan penyebaran kuisioner terhadap konsumen yang telah berbelanja di ALFA.
Kata kunci : konsumen, strategi pemasaran, analisis diskriminan.
Pendahuluan


Semakin banyaknya perusahaan


yang menawarkan produk dan jasa, maka


konsumen memiliki pilihan yang semakin


banyak, dengan demikian kekuatan


tawar-menawar konsumen semakin besar.


Oleh karena itu, perusahaan seharusnya


mengetahui apa kebutuhan dan keinginan


konsumen, kemudian berusaha untuk


memenuhi kebutuhan dan keinginan


tersebut. Hasil pemasaran suatu


perusahaan dapat dijadikan sebagai salah


satu alat untuk mengetahui maju dan


mundurnya perusahaan. Harapan


pelanggan diyakini mempunyai peranan


yang besar dalam menentukan kualitas


produk (barang dan jasa) dan kepuasan


pelanggan. Dalam mengevaluasinya,


pelanggan akan menggunakan


harapannya sebagi standar atau acuan.


Dalam konteks kepuasan pelanggan,


umumnya harapan merupakan perkiraan


atau keyakinan pelanggan tentang apa


yang akan diterimanya (Santoso,


Tjiptono, 2001). Dengan demikian,


harapan pelanggan yang melatar


belakangi mengapa dua organisasi pada


bisnis yang sama dapat dinilai berbeda


oleh pelanggannya. Berdasarkan masalah


yang telah diuraikan, dapat dirumuskan


faktor apa yang membedakan


(pendiskriminan) perilaku konsumen


dalam membeli di PT. Gudang Rabat


Alfa Retailindo, konsumen yang mana


dan bagaimana yang menjadi pelanggan


PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo,


strategi apa yang digunakan untuk meraih


pembeli agar menjadi pelanggan.





Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 04 No. 01 Agustus 2005


Responden yang digunakan dalam


penelitian ini adalah konsumen yang telah


berbelanja di PT. Gudang Rabat Alfa


Retailindo dengan jumlah responden


sebanyak 150 orang. Data yang


digunakan adalah kuisioner tentang


preferensi dan perilaku kebutuhan


konsumen. Pengolahan data


menggunakan software SPSS 10.0.


Penelitian terbatas pada masalah layout,


kelengkapan barang, harga, AC (Air


Conditioner), pendapatan pembeli, usia


pembeli, pelayanan karyawan, pelayanan


kasir, promosi, dan image.





Dasar Teori


Perilaku Konsumen.


Banyak pengertian perilaku


konsumen yang dikemukakan oleh para


ahli, salah satunya Engel dan kawankawan


(Umar, 1999) yang mengatakan


bahwa perilaku konsumen merupakan


suatu tindakan langsung dalam


mendapatkan, mengkonsumsi serta


menghabiskan produk dan jasa, termasuk


proses keputusan yang mendahului


tindakan tersebut.


Konsumen.


Customer is person who uses


goods, those which directly satisfy human


needs and desire yang dalam bahasa


indonesia artinya adalah orang yang


menggunakan barang-barang secara


langsung untuk mencukupi kebutuhan


dan keinginan manusia (Umar, 1999).


Segmentasi Pasar.


Segmentasi pasar (Swastha ; 1990)


didefinisikan sebagai kegiatan membagibagi


pasar yang bersifat heterogen dari


suatu produk ke dalam satuan-satuan


pasar (segmen pasar) yang bersifat


homogen.


Analisis Multivariat.


Analisis multivariat didefinisikan


sebagai metode aplikasi yang


berhubungan dengan sejumlah besar hasil


pengukuran atas sebuah objek dalam satu


atau lebih sampel yang simultan


(Wibisono, 2000). Teknik multivariat


berbeda dengan teknik univariat dan


bivariat yang langsung menganalisis


means dan varians suatu variabel tunggal


(pada univariat) atau sepasang variabel


(pada bivariat) untuk menganalisis


kovarians dan korelasi yang


mencerminkan hubungan antar variabel.


Pengukuran dilakukan pada karakteristik


atau atribut suatu obyek.





Analisis Diskriminan.


Analisis diskriminan adalah


metode statistik untuk mengelompokkan


atau mengklasifikasi sejumlah obyek ke


dalam beberapa kelompok, berdasarkan


beberapa variabel, sedemikian hingga


setiap obyek yang menjadi anggota lebih


dari pada satu kelompok. Pada prinsipnya


analisis diskriminan bertujuan untuk


mengelompokkan setiap obyek ke dalam


dua atau lebih kelompok berdasar pada


kriteria sejumlah variabel bebas.


Pengelompokkan ini bersifat mutually


exclusive, dalam artian jika obyek A


sudah masuk kelompok 1, maka ia tidak


mungkin juga dapat menjadi anggota


kelompok 2. Analisis kemudian dapat


dikembangkan pada ‘variabel mana saja


yang membuat kelompok 1 berbeda


dengan kelompok 2, berapa persen yang


masuk ke kelompok 1, berapa persen


yang masuk ke kelompok 2. Oleh karena


ada sejumlah variabel independen, maka


akan terdapat satu variabel dependent


(tergantung), ciri analisis diskriminan


adalah jenis data dari variabel dependent


bertipe nominal (kategori), seperti kode 0


dan 1, atau kode 1, 2 dan 3 serta


kombinasi lainnya (Santoso, Tjiptono,


2001).


Penentuan Strategi Pemasaran Berdasarkan Perilaku Konsumen – Suranto & Riza





Metodologi Penelitian


Obyek Penelitian.


Obyek penelitian dalam


penyusunan penelitian ini adalah PT.


Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo di


jalan Ahmad Yani No. 234 Pabelan,


Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.


Sumber Data


Sumber data dalam penelitian ini


meliputi:


1. Data primer, merupakan data yang


diperoleh dari sumber pertama, baik


individu atau perseorangan. Dalam


penelitian ini, berbentuk hasil


pengisian kuisioner oleh responden.


2. Data sekunder, merupakan data


primer yang telah diolah lebih lanjut


dan disajikan dalam bentuk tabeltabel


atau diagram-diagram.





Teknik Pengumpulan Data.


Teknik pengumpulan data


penelitian ini menggunakan wawancara,


kuisioner (angket), studi pustaka, dan


dokumentasi.


Teknik Pengolahan Data dan Analisa


Data


1. Penentuan Sampel.


Untuk mendapatkan sampel yang


representatif dalam penelitian ini


digunakan Stratified Random


Sampling yaitu metode penelitian


sampel dengan membagi populasi ke


dalam kelompok-kelompok yang


homogen (disebut strata), yang


kemudian sampel diambil secara acak


dari tiap strata.





2. Uji Validitas


Validitas adalah tingkat kemampuan


instrumen penelitian untuk


mengungkakan data sesuai dengan


masalah yang hendak diungkapkan.


Dengan kata lain, validitas


menunjukkan sejauh mana suatu alat


ukur itu mengukur apa yang ingin


diukur.


Y = Skor total


3. Uji Reliabilitas


Pengujian reliabilitas berkaitan


dengan masalah adanya kepercayaan


terhadap alat uji instrumen. Suatu


instrumen dapat memiliki tingkat


kepercayaan yang tinggi jika hasil


dari pengujian tersebut menunjukkan


tetap.





Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 04 No. 01 Agustus 2005


tot r = angka reliabilitas seluruh


item


tt r = angka korelasi belahan pertama


dan belahan kedua


4. Analisis diskriminan


Untuk model diskriminan dengan tiga


kelompok, pembagian variabel bebas


tidak seperti kasus dua kelompok,


yakni ‘langsung’ variabel a ke


kelompok 1, variabel b ke kelompok


2 dan seterusnya. Pada kasus tiga


kelompok, seluruh variabel bebas


dilakukan proses reduksi variabel


dahulu, yakni menjadi satu atau


beberapa faktor. Setelah itu, setiap


kelompok (sering, cukup dan jarang)


akan ditentukan lebih cenderung


masuk ke faktor yang mana. Jadi


dasar pembagian adalah faktor dan


bukan variabel bebas yang semula.


Langkah analisis :


a. Memisahkan variabel ke dalam


variabel dependent dan variabel


independent .


b. Analysis Case Processing


Summary, tabel yang menyatakan


bahwa responden (jumlah kasus


atau baris SPSS) semuanya valid


(sah) untuk di proses. Dapat


mengetahui data yang hilang


(missing).


c. Group Statistics, tabel yang


menunjukkan jumlah responden


yang mempunyai perilaku beli


sering , cukup atau jarang.


d. Test of Equality Group Means,


tabel yang menunjukkan apakah


terdapat perbedaan yang


signifikan untuk tiga grup


diskriminan dengan berdasar uji


F.


e. Variable Entered/Removed, tabel


yang menyajikan dari sepuluh


variabel yang dianalisis, variabel


mana yang dapat dimasukkan


(entered) dalam persamaan


diskriminan.


f. Variable in The Analysi, tabel


yang berisi rangkaian proses


tahap sebelumnya, mengenai


pemilihan variabel satu persatu


yang dimasukkan ke dalam


model.


g. Variable Not in The Analysis,


tabel ini berisi ‘kebalikan’ dari


tabel sebelumnya, yang memuat


variabel yang akan dikeluarkan


satu per-satu dari model.


h. Eigenvalues, interpretasi dari


pengelompokkan variabel ke


dalam satu atau lebih faktor.


i. Wilk’s Lambda, mengindikasi


perbedaan yang signifikan


(nyata) antara ketiga grup dalam


model diskriminan berdasar


angka Chi-Square.


j. Standardized Canonical


Discriminant Function


Coefficient, menentukan variabel


mana yang akan masuk ke faktor


mana, dasar pemasukan variabel


dilihat pada besar korelasi


kanonikal, dengan korelasi


trbesar masuk ke faktor yang


bersangkutan.


k. Structure Matrix, menunjukkan


variabel yang paling


membedakan perilaku pembeli.


l. Functions At Group Centroid,


tabel ini mengelompokkan ke


tiga grup dalam function 1 atau


function 2


m. Casewise Statistics, tabel yang


berisi rincian tiap kasus,


penempatannya dalam model


diskriminan serta perbandingan


apakah penempatan (predicted)


telah sesuai dengan kenyataan.





Penentuan Strategi Pemasaran Berdasarkan Perilaku Konsumen – Suranto & Riza


n. Classification Result,


menunjukkan angka ketepatan


prediksi dari model diskriminan.


Pada umumnya ketepatan di atas


50% di anggap memadai atau


valid.





HASIL PENELITIAN


Penentuan Sampel


Jumlah sampel pada penelitian


ini, berdasarkan metode Stratified


Random Sampling


Hasil perhitungan menunjukkan


jumlah sampel minimum sebesar 138,30.


Pada penelitian ini akan menggunakan


sampel sebanyak 150.





Uji Validitas.


Dari hasil perhitungan diperoleh


tingkat signifikan yang tinggi. Dengan


demikian, dapat dikatakan item-item pada


saat test di atas memiliki tingkat validitas


yang tinggi (data valid). Dikatakan valid


jika r hitung > r tabel.


Dengan sampel sebesar 150,


diperoleh r tabel = 0,159 (taraf signifikan


5%). Hasil uji validitas ditunjukkan pada


tabel 1.


Uji Reliabilitas


Dari hasil perhitungan dapat


dikatakan bahwa item (butir soal angket)


pada saat test diatas memiliki tingkat


reliabilitas yang tinggi. Hasil uji atas


kuesioner dikatakan reliabel apabila r


hitung > r tabel. Hasil uji reliabilitas


menujukkan bahwa data mempunyai


tingkat reliabel diatas r tabel yaitu


0.6953. Dengan demikian, data dapat


memberikan hasil pengukuran yang


konsisten (reliabel).


Analisis Diskriminan


Dalam analisis diskriminan ini


tidak semua hasil ditunjukkan


berdasarkan langkah yang telah ditulis


diatas, tetapi hasil akhirnya saja. Hasil


pengolahan dapat ditunjukkan dalam








1. Analysis Case Processing Summary


Menyatakan bahwa responden


(jumlah kasus atau baris SPSS) semuanya


valid (sah) untuk di proses. Dapat


mengetahui data yang hilang (missing).


Deskripsi data ditunjukkan pada Tabel 2.


Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa


data valid dan tidak terdapat data yang


hilang (missing values).





2. Group Statistic


Tabel yang menunjukkan jumlah


responden yang mempunyai perilaku beli,


sering beli dan jarang beli. Deskripsi data


ditunjukkan pd tabel 3.


Dari tabel di atas terlihat ada 81


responden yang mempunyai perilaku beli


‘sering’ dan 69 responden berperilaku


‘jarang’. Sedangkan Total adalah jumlah


keseluruhan responden, yaitu 89 + 69 =


150 responden. Dapat diketahui penilaian


responden terhadap variabel yang telah


ditentukan. Penilaian ini berdasarkan


perbandingan mean (rata-rata) tiap


variabel untuk grup ‘sering’ dan grup


‘jarang’. Semakin besar nilai koefisien,


semakin responden mempunyai penilaian


yang positif (bagus) terhadap variabel.


Pada variabel Lay Out, nilai mean untuk


grup ‘sering’ (2.86) lebih tinggi dari nilai


mean grup ‘jarang’ (2.81). Hal ini berarti


responden yang sering berbelanja di


ALFA mempunyai sikap yang lebih


positif (baik) terhadap Lay Out ALFA,


dibandingkan dengan responden yang


jarang berbelanja.





3. Test of Equality Group Means


Pada bagian ini, analisis


diskriminan akan membagi responden


menjadi dua grup, yaitu grup ‘sering’ dan


grup ‘jarang’ untuk setiap variabel yang


ada, ditunjukkan dalam Tabel 4.


Tabel 4 menguji apakah ada


perbedaan yang signifikan antar grup


untuk setiap variabel bebas yang ada.


Dengan angka Wilk’s Lambda yang


berkisar 0 sampai 1, Berdasarkan angka


Wilk’s Lambda, dapat dikatakan data


cenderung sama. Berpedoman pada angka


F test, jika Sig. > 0,05 berarti tidak ada


perbedaan antar grup. Jika Sig. < 0,05


berarti ada perbedaan antar grup.


Variabel Lay Out, angka Sig. adalah


0,477 di atas 0,05. Hal ini berarti tidak


ada perbedaan antar grup, atau responden


yang sering beli atau jarang beli.





4. Variable Entered/Removed


Menyajikan dari sepuluh variabel


yang dianalisis, variabel mana yang dapat


dimasukkan (entered) dalam persamaan


diskriminan. Tabel 5 menunjukkan


variabel yang dimasukkan ke dalam


persamaan diskriminan.





Penentuan Strategi Pemasaran Berdasarkan Perilaku Konsumen – Suranto & Riza


Pada Tabel 5 terlihat ada dua


variabel, yaitu harga dan AC. Berarti


perilaku sering beli atau jarang beli


responden dipengaruhi sikap responden


terhadap atribut harga barang dan fasilitas


AC di ALFA. Variabel harga dan AC


menjadi variabel yang masuk dalam


persamaan diskriminan karena angka Sig.


keduanya di bawah 0,05 (3,639E-02 atau


0,03639 dan 1,241E-02 atau 0,01241).





5. Variable In The Analysis


Merupakan penjelasan proses tahap


sebelumnya (Variable Entered/Removed),


mengenai pemilihan variabel yang


dimasukkan ke dalam model, ditunjukkan


dalam Tabel 6.


Step 1 menunjukkan nilai Sig. F


0,036, di bawah 0,05 sehingga variabel


harga masuk ke dalam model


diskriminan. Pada step 2 nilai Sig. F


variabel masih di bawah 0,05 (0,029)


yang berarti variabel harga masih masuk


dalam model diskriminan. Masih pada


step 2, variabel AC nilai Sig. F juga di


bawah 0,05 yang berarti masuk ke model


diskriminan.





6. Classification Result


Menunjukkan angka ketepatan


prediksi dari model diskriminan. Pada


umumnya ketepatan di atas 50% di


anggap memadai atau valid, ditunjukkan


dalam Tabel 7.


Dari Tabel 7 pada bagian Original


terlihat jumlah responden pada data awal


yang tergolong grup ‘sering beli’


(sejumlah 81 responden) dan dari model


diskriminan, responden yang tetap pada


grup ‘sering beli’ adalah sejumlah 60


responden. Demikian juga dengan grup


‘jarang beli’, yang tetap pada grup ‘jarang


beli’ sejumlah 31 responden dan yang


meleset adalah 38 responden.


Ketepatan prediksi dari model


adalah 60,7%. Oleh karena angka


ketepatan tinggi (> 50%), maka model


diskriminan di atas dapat digunakan


untuk analisis diskriminan. Atau


penafsiran tentang berbagai tabel yang


ada valid untuk digunakan.





Kesimpulan


1. Terdapat perbedaan perilaku yang


nyata antara konsumen yang sering


berbelanja dengan mereka yang


jarang berbelanja di PT. Gudang


Rabat Alfa Retailindo.


2. Variabel yang paling membedakan


perilaku kedua kelompok pembeli


tersebut adalah variabel harga dan


AC.


3. Variabel harga merupakan variabel


yang paling membedakan perilaku


konsumen ‘sering beli’ atau ‘jarang


beli’. Sedangkan variabel AC sebagai


pembeda perilaku konsumen


berikutnya.


4. Dari sepuluh variabel, delapan


variabel lainnya (lay out, lengkap,


musik, lampu, pelayanan karyawan,


pelayanan kasir, promosi dan image)


bukanlah variabel yang membedakan


perilaku kedua kelompok. Sikap


konsumen terhadap delapan atribut


tersebut relatif sama, jika kelompok


‘sering beli’ bersikap positif terhadap


lay out, maka kelompok ‘jarang beli’


juga bersikap positif, sehingga faktor


lay out tidak membuat konsumen


berbeda perilaku.


5. Model diskriminan yang ada ternyata


valid dan dapat digunakan, karena


tingkat ketepatannya 60,7% ( >50%)


dan mempunyai cross validation


60,7%.


Saran


1. PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo


Cabang Solo sebaiknya


memperhatikan harga produk yang


diberikan dan fasilitas pendingin


udara (AC), karena hal tersebut


berpengaruh terhadap perilaku


frekuensi belanja konsumen.


2. Perlu dipertimbangkan konsumen


yang jarang beli agar mulai sering


membeli. Pihak manajemen


sebaiknya memberikan kebijakan


untuk menekan profit agar harga


semakin menarik bagi konsumen


yang selama ini jarang membeli. Hal


lain yang dapat dilakukan adalah


dengan memberi perhatian yang lebih


terhadap fasilitas pendingin udara.


3. Mempertahankan kelebihan yang ada


dan menutupi kekurangan yang ada,


sehingga terjalin hubungan baik


dengan konsumen.





Ucapan Terima Kasih


Peneliti mengucapkan terima kasih


kepada Pimpinan dan staf di PT Gudang


Rabat Alfa Retailindo, para konsumen


sebagai obyek penelitian, Asisten Lab


Statistik, dan Nining Frida koordinator


pengambilan data di lapangan, serta


semua pihak yang telah membantu


penelitian ini.





Daftar Pustaka


Arikunto, Suharsimi., 1998. Prosedur


Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.


Edisi Revisi 4. Rineka Cipta, Jakarta.


Umar, Husein., 1999. Pokok-pokok Materi


Statistik 2: Statistik Interaktif. Bumi


Aksara, Jakarta.


Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandi., 2001.


Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi


Dengan SPSS. PT. Elex Media


Komputindo, Jakarta.


Swasta. Basu., 1990. Manajemen Pemasaran


Modern. Liberty, Yogyakarta.


Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. PT.


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Singarimbun, Masri dan Efendi. Sofian. 1989.


Metode Penelitian Survey. LP3ES,


Jakarta.


Wibisono, Darmawan. 2000. Riset Bisnis. PT.


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.